Tuesday, July 16, 2013

PERTANYAAN KEPO MENGENAI BUMI DAN ANTARIKSA


Nama   : A. Noven Yovinda
NIM    : 09 1424 005
1.      BAGAIMANA ASTRONOT BUANG AIR BESAR DAN AIR KECIL DI LUAR ANGKASA?
Bagi kita yang tinggal di bumi untuk urusan buang air besar dan kecil adalah hal yang biasa, bahkan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, namun bagaimanakah nasib para astronot yang tinggal di luar angkasa, yang percepatan gravitasinya 0?. Tanpa gravitasi pasti semua benda akan melayang.

Ternyata di luar angkasa juga memiliki toilet namun bagi astronot belajar menggunakan toilet di pesawat ruang angkasa mungkin lebih sulit dari menyelesaikan sebuah persamaan fisika untuk menghitung lintasan roket yang sedang meluncur.Untuk itu, NASA memiliki ruang pelatihan yang dirancang khusus di Johnson Space Center di Houston dimana astronot dapat mengasah teknik menggunakan toilet mereka sebelum berangkat pada perjalanan mereka sesungguhnya ke orbit di luar angkasa.
Di tempat tersebut ada dua ruang pelatihan toilet pesawat ruang rangkasa yaitu ruang pelatihan posisional (untuk praktek) dan pelatihan fungsional (untuk membilas).Pelatihan posisional bukanlah praktek untuk memakai toilet seperti toilet pada umumnya, namun lebih merupakan replika yang sesungguhnya dari toilet di pesawat luar angkasa.Lebar bukaan pada dudukan toilet hanya sekitar 10 cm (standar toilet di bumi memiliki bukaan berukuran 30 sampai 45 cm).
Di toilet tersebut juga ditempatkan sebuah kamera tepat di lubang bukaan pada toilet, funngsi dari kamera ini adalah untuk memastikan apakah posisi kita tepat di atas lubang bukaan toilet sehingga nantinya kotoran para astronot jatuh tepat di tempatnya. Gambar dari kamera ini dapat dilihat pada monitor yang terletak di depat kursi toilet.
Jika sudah dapat menguasai teknik pada ruang pelatihan posisional maka dilanjutkan ke ruang fungsional, disini para astronot diajarkan cara untuk membersihkan sisa urin dan kotoran.
Di pesawat luar angkasa buang air kecil ditangani dengan cara berbeda dengan cara menangani buang air besar. Untuk urin disediakan selang penghisap panjang dengan penghisap yang menempel di samping kursi toilet.Tentu saja saluran ini memiliki bentuk yang berbeda untuk pria dan wanita.
Wanita perlu menempatkan bagian atas dari saluran pembuangan urin ini secara langsung terhadap tubuh mereka, sehingga sisi saluran pembuangan urin perempuan harus perlu mendapat ventilasi agar udara dapat mengalir ketika penghisap dihidupkan.Dan wanita dapat memilih di antara tiga saluran dengan bagian atas yang berbentuk berbeda, ada dua saluran dengan bagian atas berbentuk oval dan satu dengan bagian atas berbentuk lingkaran.Sedangkan untuk pria lebih sederhana dimana saluran hanya memiliki satu bentuk dengan bagian atas melingkar, dan tidak memiliki ventilasi.
Untuk menahan agar posisi astronot tetap pada posisinya saat menggunakan toilet disediakan Tali pada tempat sandaran kaki.Selain itu juga ada pembatas paha.
Kemanakah limbah dari sisa metabolisme para astronot tersebut?apakah akan berterbangan di dalam pesawat atau berterbangan di luar angkasa dan suatu saat dapat jatuh ke bumi? Ternyata tidak akan terjadi hal tersebut, kotoran padat akan dikeringkan untuk menghilangkan semua uap air yang ada, kemudian dikompres dan disimpan dalam wadah penyimpanan yang selanjutnya akan dibuang setelah pesawat ruang angkasa telah mendarat. Sementara urin akan dikirim ke ruang angkasa begitu saja.
Di Stasiun Luar Angkasa Internasional, urin didaur ulang melalui sebuah pengolahan air khusus dan kembali menjadi air minum. Sementara kotoran padat akan dimasukkan ke dalam kantong plastik. Setiap kali seseorang pergi ke kamar mandi, kantong plastik akan disegel dan dipadatkan seperti pemadat sampah. Kantong tersebut kemudian dikumpulkan dan ditempatkan dalam wahana khusus yang diluncurkan ke ruang angkasa.
 Urusan buang hajat akan menjadi lebih menantang lagi ketika astronot sedang menjalankan misi "space-walk" di luar pesawat ruang angkasa mereka. Para astronot biasanya akan menggunakan popok dewasa "super-absorben". Popok ini dapat menyimpan hingga satu liter cairan.Selain itu, astronot juga menggunakan popok dewasa selama take-off dan pendaratan karena tentu sangat tidak memungkinkan bagi mereka untuk menggunakan toilet pada saat tersebut.

2.      BAGAIMANA CARA MENGETAHUI BENTUK GALAKSI BIMASAKTI? ATAU BAGAIMANA CARA MEMOTRET GALAKSI BIMASAKTI?
Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari galaksi lain diluar galaksi bimasakti dan benda diluar bumi pasti sangat mudah, dengan bantuan teleskop maka kita dapat mengetahui bentuk dan memfoto galaksi lain. namun bagaimana cara mengetahui bentuk dari galaksi tempat kita berada yaitu galaksi bimasakti, sedangkan kita sendiri berada di dalamnya dan belum dapat pergi keluar angkasa yang nun jauh di sana untuk melihat dan memfotonya, karena kita tahu sendiri bahwa jarak antar bintang saja sangat jauh.

Sekarang kita analogikan dengan rumah, kita anggap rumah sebagai galaksi.Kita bayangkan kita ada di dalam rumah yang terkunci dan tidak dapat keluar, hanya dapat melihat dari jendela saja.Namun demikian bukan berarti kita tidak dapat mengetahui bentuk dari rumah yang kita tinggali.
Dari dalam rumah kita dapat melakukan suatu pengamatan terhadap setiap sisi rumah, seperti tembok, atap, jendela serta sudut-sudut rumah.Lalu kita dapat melihat rumah-rumah lain yang ada diluar rummah kita dari jendela lalu membandingkannya, kita cari yang mirip dengan hasil pengamatan kita terhadap rumah kita tadi.Maka kemudian kita dapat mengetahui gambaran rumah kita.
Demikian juga bentuk Bimasakti. Meskipun kita tidak bisa memotret seluruh galaksi Bimasakti dari “atas”, tapi dari Bumi kita bisa melihat ke arah pusat galaksi Bimasakti untuk mengenal seperti apa bentuknya dan kemudian juga memotret sisi Bimasakti dari dalam galaksi Bimasakti itu sendiri. Kemudian kita bandingkan dengan galaksi lainnya yang kita lihat dan akhirnya bisa memprediksi seperti apa bentuknya tanpa harus keluar dari Bimasakti.
Apakah gambaran bimasakti sesuai dengan kenyataan?Dan mengapa para astronom yakin dengan hasil ini? Dari hasil pengamatan dan membandingkan dengan galaksi lain maka galaksi bimasakti berbentuk spiral. Pengamatan ini dilakukan secara ilmiah dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.Dalam pengamatan didapatkan bahwa posisi bumi atau tata surya kita berada pada salah satu lengan spiralnya kearah pusat Galaksi.
Menurut para artronom ketika kita melihat Bimasakti dari dalam, kita bisa melihat ke arah pusat galaksi yang ternyata seperti garis tipis panjang.Bentuknya mirip cakram dan bukannya ellipsoid.Bentuk “bulge” atau tonjolan pada pusat galaksi seperti ini biasanya dimiliki oleh galaksi spiral.
Selain itu kecepatan gerak bintang dan gas di dalam Bimasakti menunjukkan gerak rotasi yang lebih besar dari gerak acak. Ini merupakan ciri lain dari galaksi spiral. Karena itu kita bisa mengetahui bahwa galaksi Bimasakti punya bentuk seperti galaksi spiral lainnya.

3.      MENGAPA BENDA-BENDA DI ALAM SEMESTA INI CENDERUNG BERBENTUK BULAT?

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat bahwa matahari berbentuk bulat, demikian juga bulan yang kita lihat pada saat bulan penuh juga berbentuk bulat, selain itu kita juga mengetahui jikaplanet-planet dalam tata surya kita juga berbentuk bulat.Memang tidak bulat sepenuhnya tetapi dapat dikatakan bulat.Apakah semua benda langit berbentuk bulat?Mengapa tidak ada satu atau dua planet yang berbentuk kubus, atau piramid atau kerucut?
Big bang adalah teori yang diperkirakan menjadi awal mula terbntuknya alam semesta.Teori ini diawali dengan ledakan maha dasyat / supernova.Dengan peristiwa tersebut muncul pertanyaan, jika meledak bukannya semua benda pecahannya bentuknya sembarang/acak?

Ya, memang benar awalnya benda-benda tidak beraturan namun ada penyebab benda tersebut menjadi bulat.
a)      Gravitasi
Gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua zat atau partikel. Inilah gaya yang menyebabkan benda yang kita lempar jatuh ke bumi, apel juga jatuh kebawah. Apakah ada hubungan antara gravitasi dengan bentuk bulat planet?
Apakah semua benda memiliki gaya gravitasi? Jawabannya adalah ya, namun jika benda tersebut keci maka gaya gravitasinya juga kecil. Kembali ke luar angkasa, kita ketahui bahwa benda luar angkasa sangat besar itu sebabnya gaya grafitasi juga besar, segingga tumbuh menjadi besar dengan menarik materi kecil disekitar material yang besar tersebut.proses ini berlangsung lama sehingga membentuk planet yang bulat dan besar.
Saat planet tumbuh, gravitsinnya akan cenderung menari permukaannya sehingga menjadi bola. Namun tidak lah bulat yang sebenarnya, saat kita lihat lebih dekat akan terlihat tonjolan-tonjolan, seperti gunung, di bumi juga terdapat bangunanbangunan. Tetapi saat kita lihat dari jauh maka akan terlihat bulat.
Bumi tidak memiliki massa untuk memipihkan manusia dan gunung-gunung, namun ada batas sebesar apa gunung dapat tumbuh karena kerak planet harus mampu menopang beratnya. Kita lihat planet Mars yang gaya gravitasinya sepertiga lebih kecil dari gravitasi bumi disana terdapat gunung-gunung yang cenderung tinggi-tinggi. Terdapat gunung yang bernama Olypus Mons yang tingginya 23.400 m atau tiga kali tinggi gunung Everest.Sedangkan di planet-planet yang gravitasinya lebih besar dari bumi, permukaannya lebih rata. Bahkan jika sangat besar maka semua permukaan akan tertari contohnya lubang hitam.

b)      Rotasi dan Revolusi
Benda-benda angkasa mengalami rotasi dan juga revolusi yang beraturan, dalam proses ini muncul energi yang dapat menyebabkan bentuk benda yang tadinya tidak beraturan menjadi bulat atau elips. Mungkin jika benda angkasa bergerak tidak beraturan / zigzag bentuk benda tersebut juga tidak beraturan.
Analoginya adalahh saat kita membuat donat jika kita putar donat dengan teratur maka hasilnya akan bulat.

4.      BAGAIMANA CARA MENGETAHUI GERAK DARI SUATU GALAKSI?
Kita sudah mengetahui bahwa bulan bergerak mengitari bumi, bumi dan planet lain bergerak mengelilingi matahari dan matahari ternyata juga mengelilingi pusat galaksi bimasakti yang diperkirakan berupa lubang hitam, selanjutnya para ahli juga mengatakan bahwa galaksi juga bergerak mengelilingi pusat massa atau yang disebut dengan barycenter.

Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana cara mengetahui galaksi bergerak atau tidak serta arah geraknya?.
Ternyata cara menentukannya sebenarnya tidak terlalu sulit. Disini akan dijelaskan cara mengetahui gerak dan arah dari galaksi andromeda. Untuk mengetahui hal itu para astronom melakukan dua macam pengamatan, yaitu yang pertama melakukan pengamatan untuk menjawab pertanyaan apakah Andromeda bergerak menjauhi atau mendekati Bima Sakti.Cara untuk mengamatinya ternyata menggunakan sebuah prinsip yang terkenal dalam fisika yaitu efek Doppler.Ilustrasi hal ini adalah ketika kita mengamati mobil ambulans yang bergerak di jalan raya yang lurus.Jika suara sirinenya makin lama makin keras terdengar oleh kita, maka kita katakan mobil ambulans tersebut mendekati kita.Adapun jika sura sirinenya makin lama makin sayup, kita katakanan ambulans tersebut menjauhi kita.
Hal yang sama dapat diterapkan pada Andromeda tersebut, dengan catatan suara sirinenya diganti oleh spektrum cahaya yang dipancarkan oleh Andromeda. Kita tahu spektrum cahaya tampak itu terbagi atas warna-warna penyusun pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, nila dan ungu (atau biru). Ternyata susunan warna itu berkesesuaian dengan panjang gelombangnya, yaitu panjang gelombang warna merah adalah yang paling panjang dan panjang gelombang warna biru adalah paling pendek.
Prinsip efek Doppler pada spektrum cahaya ini adalah jika spektrum cahaya yang terekam bergeser ke arah spektrum warna biru, maka objek yang memancarkan cahaya tersebut bergerak mendekati pengamat secara radial.Hal yang sebaliknya terjadi, yaitu jika spektrum cahaya yang teramati bergeser ke arah cahaya merah, maka objek yang memancarkan cahaya tersebut bergerak menjauhi pengamat secara radial.Pada saat prinsip ini diterapkan pada Andromeda, ternyata para astronom mendapati hasil Andromeda bergerak mendekati Bima Sakti secara radial dengan kecepatan sekitar 109 km/detik.Sebagai catatan, kecepatan ini sangatlah besar. Jika dibandingkan dengan kecepatan mobil di jalan tol yang bisa mencapai 100 km/jam, kecepatan mobil itu tidak ada apa-apanya karena kecepatan radial Andromeda itu setara dengan laju sebesar 392.400 km/jam. Dengan laju sebesar ini, kita bisa mengelilingi Bumi sebanyak hampir 10 kali dalam 1 jam!
Adapun metode pengamatan yang kedua adalah para astronom melakukan pengamatan untuk mengetahui gerak menyamping atau disebut juga gerak transversal (gerak tegak lurus terhadap gerak radial) galaksi Andromeda tersebut.Analogi gerak transversal ini adalah saat kita mengamati kapal di lautan yang menyusuri horizon. Dari waktu ke waktu, kapal tersebut akan tetap tampak kecil, karena jarak radialnya dari kita tetap. Dengan demikian metode efek Doppler tidak bisa diterapkan di sini. Kita hanya dapat mengetahui pergerakan kapal tersebut saat posisinya dibandingkan dengan benda lain yang lebih jauh darinya. Sebagai tambahan, metode pengamatan ini sangat sulit untuk dilakukan dan hanya diketahui nilainya baru-baru ini saja (sejak tahun 2000an). Penyebabnya adalah semakin jauh suatu objek akan semakin sulit untuk diamati gerak transversalnya. Kesulitan itu pun berlaku untuk galaksi Andromeda.Hanya dengan pengamatan presisi saja hal ini dapat diketahui dan salah satunya adalah dengan menggunakan teleskop Hubble.
Teknik pengamatannya adalah, sebagaimana diuraikan di atas, dengan mengamati Andromeda selama bertahun-tahun dan posisinya dibandingkan dengan galaksi lain yang terlihat berada di sekitarnya namun posisinya sangat jauh dibandingkan Andromeda. Dengan asumsi galaksi-galaksi yang sangat jauh itu diam (mengingat gerak transversalnya dianggap diabaikan) maka kita akan tahu apakah Andromeda itu bergerak atau tidak. Pergerakan yang diamati ini pun belum langsung pergerakan menyamping karena bisa saja Andromeda bergerak agak serong antara ke samping dan ke depan atau ke belakang. Di astronomi, gerak diri Andromeda itu dinamakan proper motion Andromeda.Setelah melakukan analisis datanya plus sejumlah koreksi diperolehlah nilai gerak diri Andromeda itu, yaitu 12 mikrodetik busur/tahun. Dengan melakukan transformasi dari proper motion ke gerak transversal, para astronom pun akhirnya dapat mengetahui gerak transversal Andromeda tersebut, yaitu sebesar 17 km/detik. Meskipun nilai ini terlihat kecil, namun dengan kecepatan sekecil itu kita bisa mengelilingi Bumi sebanyak 1,5 kali dalam satu jam!
Dengan hasil pengamatan tersebut dapat dipastikan bahwa galaksi andromeda bergerak dan lintasannya adalah elips yang hampir lonjong.

5.      MENGAPA PESAWAT LUAR ANGKASA TIDAK TERBAKAR SAAT MELEWATI ATMOSFER BUMI?
Kita tahu bahwa jika suatu benda melewati lapisan atmosfir bumi akan mengalami gesekan dan terbakar, lalu bagaimana pesawat dapat melepaskan diri dari gesekan atmosfir dan tidak terbakar?
Besarnya gaya tarik bumi ini mampu mengakibatkan besar percepatan ( a ) setiap benda yang tertarik, sebesar 10 m / s 2. Sehingga bila kita ingin terbebas dari gaya tarik bumi, kita harus mampu melontarkan setiap benda dengan gaya ke atas, yang memiliki percepatan sebesar 10 m / s 2 pula. Untuk itulah setiap pesawat ulang alik yang hendak menerobos ruang angkasa harus dilengkapi dengan roket pendorong.
Nah sekarang kalian mengetahui mengapa pesawat ulang alik yang dirancang oleh NASA harus dilengkapi dengan roket, berbeda dengan pesawat penumpang atau komersil lainnya.Mereka cukup menggunakan mesin turbo/jet atau lainnya untuk mengarungi atmosfer bumi kita.
Masalah lainnya yang menghadang perjalanan pulang pergi antara bumi dan ruang angkasa, adalah saat pesawat tersebut kembali ke bumi yang sudah barang tentu akan menabrak lapisan atmosfer kita. Meski atmosfer kita tersusun dari gas yang renggang. Akan tetapi bila atmosfer tadi ditabrak pesawat ulang alik dengan kecepatan 20.000 mil/jam, tentunya akan mengakibatkan timbulnya kalor akibat gesekan pada tubuh pesawat tersebut.
Oleh karena itu badan setiap pesawat ulang alik selalu dilapis lapisan keramik yang kokoh dan tahan panas. Serta moncong pesawat tersebut dilapisi unsure Carbon dengan kadar 100 %, yang tidak mungkin terbakar bila menabrak atmosfer.
Selain itu, diketahui bahwa atmosfer bumi, makin jauh dari daratan, maka atmosfernya makin tipis, dan sebaliknyadari yang kita ketahui diatas maka jika sebuah objek "jatuh" ke daratan, maka ia akan menembus atmosfer yg lebih tebal, ehingga tekanan udara di depan objek akan naik, dan dari rumus fisika, diketahui bahwa makin besar tekanan, maka suhu makin tinggi, sehingga menyebabkoan objek terbakar namun jika objek menjauhi tanah, maka ia menembus atmosfer yang tipis, sehingga tekananya tidak setinggi objek jatuh, yg menyebabkan suhu tidak setinggi objek jatuh.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.berbagaihal.com/2012/01/bagaimana-astronot-menggunakan-toilet.html diakses tanggal 26 Mei 2013.
http://ke-temu.blogspot.com/2011/02/beginilah-cara-astronot-buang-air-di.html diakses tanggal 26 Mei 2013.
http://www.apakabardunia.com/2012/07/bagaimanakah-cara-astronom-mengetahui.htmldiakses tanggal 26 Mei 2013.
http://langitselatan.com/2012/07/17/bagaimana-memotret-bimasakti/diakses tanggal 26 Mei 2013.
http://duniagenggam.blogspot.com/2012/10/kenapa-bentuk-bumi-planet-matahari-dan.htmldiakses tanggal 28 Mei 2013.
http://physics4phun.wordpress.com/2012/12/27/mengapa-planet-matahari-dan-bintang2-lain-berbentuk-bulat/diakses tanggal 28 Mei 2013.
http://langitselatan.com/2012/07/12/apakah-galaksi-mengorbit-sesuatu/ diakses tanggal 25 Mei 2013
http://dc307.4shared.com/doc/6uqLj9rl/preview.html diakses tanggal 28 Mei 2013.

No comments:

Post a Comment